Kenapa akhlak manusia itu tidak dapat dirubah, sedangkan akhlak binatang bisa dirubah ? (Imam Ghozali).
Empat perkara mengangkat seorang hamba kederajat paling tinggi, walaupun amalannya dan pengetahuannya sedikit, yaitu lemah lembut, rendah hati, murah hati, dan bagus akhlak. Dan itulah kesempurnaan Iman (Abul Qosim al Junaid).
Kemurahan hati ialah tirai yang menutupi, sedangkan akal adalah pedang yang amat tajam, oleh sebab itu, tutupilah kekurang sempurnaan pekertimu dengan kemurahan hatimu, dan perangilah hawa nafsumu dengan akalmu. (S. Ali)
Orang yang bijaksana mencari kesempurnaan, tetapi orang bodoh mencari kekayaan. (J.L. Basford)
Sesempurna-sempurnanya orang mu’min adalah yang baik budi pekertinya, dan sebaik-baiknya kamu adalah yang terbaik pergaulannya terhadap istrinya (H.R. Turmudzi)
Hendaklah berfikir dua kali sebelum berbicara, karena telinga dua, dan lidah hanya satu. Orang bijaksana selalu berlidah di hati, sedang orang jahil berlidah-lidah. Karena itu yang berkata hati bukan lidah, orang yang sedang marah, yang berkata bibirnya, bukan hatinya berfikir itulah kelebihan.
Adalah semudah-mudah pekerjaan di dunia ini ialah mencela, sedangkan memperbaiki itu adalah yang paling sukar.
Ada perkataan yang lebih panas dari bara api, lebih tajam daripada jarum, lebih sakit daripada digigit, lebih pahit daripada empedu, lebih keras daripada batu, dan lebih berbisa daripada ular.
Lebih baik menolak dengan baik daripada memberi dengan kasar, atau disertai dengan kata-kata yang menyakiti hati.
Menyisihkan perkataan itu sebagai menyisihkan uang palsu dengan uang tulen. Dengan kata-kata manis dan beramah-tamah, kita bisa menuntun gajah dengan sehelai rambut. Tetapi kucing dapat menjadi macan bila kita suka bersikap kejam.
Orang yang sedang marah-marah dan berkata kasar, berarti ia sedang memamerkan kekasaran dan kebodohannya.
Ditengah malam sunyi,kerjakanlah sembahyang, dengan demikian bathin akan menjadi tentram dan tenang, ketentraman dan ketenangan bathin mempertinggi produktivitas.
Prayer is the biggest in the universe.
Orang yang berdo’a tanpa beramal, bagaikan memanah tanpa busur.
Yang menyebabkan matinya hati :
- Anda mengetahui hak Allah, tapi tidak menunaikannya.
- Anda membaca Al Qur’an, tapi anda tidak mengamalkan ajaran-ajarannya.
- Anda mengatakan cinta kepada Rasul, tapi anda tidak mengamalkan sunnah beliau.
- Allah berfirman “Sesungguhnya syetan itu musuh kamu sekalian, maka perlakukanlah sebagai musuh ( surat Al Fathir:6), lantas anda berkelompok dengan dia untuk berbuat berbagai dosa-dosa.
- Anda takut dengan neraka, tapi anda menganiaya badan anda dalam Neraka.
- Anda mengatakan cinta kepada syurga, tetapi anda tidak beramal untuk mendapatkan syurga.
- Apabila anda bangun dari tidur, anda melemparkan aib anda sendiri kebelakang punggung anda, dan anda membentangkan aib orang lain dihadapan anda, lantas anda membuat kemurkaan Tuhan, bagaimana Tuhan akan mengabulkan do’a anda?
Alam laksana sebuah kitab yang besar yang terdampar dimuka kita, didalamnya cukup tertulis perjuangan hidup yang telah ditempuh manusia, ada yang baik, jujur, bahagia, dan ada pula yang jatuh, melarat dan sengsara, bagi orang arif ala mini untuk menjadi guru buat mengambil pelajaran.
Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh ditepi jalan, ia dilempar dengan batu, tapi dibalas dengan buah (Sibli Abu Bakar)
Hidup ini ibarat rumah sakit, dimana pasiennya selalu ingin ganti tempat tidur.
Di dalam kehidupan seperti permainan catur, siapa dapat melihat jauh kedepan, maka dialah yang menang.
Segala apa yang besar tidak selalu baik, tetapi segala sesuatu yang baik, adalah besar.
Kehidupan adalah sepasang pohon berduri, dan seni adalah bunganya.
Yang penting dalam dunia bukanlah tempat dimana kita berdiri, melainkan kejurusan mana kita akan pergi.
Hidup adalah panggung sandiwara, belajarlah memainkan peranan masing-masing. Belajar menahan deritanya atau duduk sopan disisinya.
Adalah kita dalam rahim 40 hari air, 40 hari darah, 40 hari daging setelah 120 hari ditiupkan roh, tersurat takdir: a. rezeki, b. ajal, c. amal, d. untung celaka, dan kebahagiaannya.
Dalam persahabatan orang membutuhkan kepercayaan, dan dalam persahabatan dibutuhkan pengertian.
Persaudaraan adalah mutiara yang halus (Al Ahnaf bin Qois)
Barang siapa menyukai sesuatu, maka niscaya dia akan banyak menyebutnya.
Cinta membuat orang lemah menjadi kuat, orang kuat menjadi lemah.
Empat perkara yang menimbulkan cinta : muka jernih, ringan tangan, mencari persesuaian, sama dimulut dengan dihati.
Orang yang mencintai tidak akan pernah khianat kepada yang dicintainya, tidak akan pernah menyakiti dan tidak akan pernah mengecewakan.
Cinta dan keadilan tidak dapat dipisahkan, sebab cinta mengandung kejujuran dan amanat, sedang jujur dan amanat adalah tiang dari keadilan.
Cinta akan terasa lebih indah apabila dalam keadaan derita dan air mata.
Kegagalan dan kesengsaraan adalah guru yang keras dan kejam, yang bekerja demi kepentingan kita, yang tahu segi mana yang lebih dan sangat mencintai kita melebihi kita sendiri.
Kunci sukses adalah mengisi bathin dengan anda dengan fikiran-fikiran konstruktif, keyakinan, dan kepastian. Lenyapkanlah fikiran ragu-ragu dan fikiran-fikiran ketidak percayaan terhadap diri sendiri.
Cara yang paling baik untuk memperoleh pikiran yang tentram adalah bersikaplah tenang dan pikirlah tenang, isilah segera bathin anda dengan fikiran-fikiran yang membangun dan sehat.
Kemalasan adalah penyebab utama segala kegagalan.
Jika ingin mencapai yang tinggi, maka mulailah dari yang rendah.
Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh, jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang yang tidak pernah mencoba melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah kedua.
Penyesalan hanyalah menyia-nyiakan energi yang dahsyat (Hansfield)
Adalah lebih baik kegagalan dalam mencapai kemuliaan daripada kemenangan dalam mencapai kehinaan.
Orang yang pernah jatuh itu biasa, tatapi orang yang jatuh bangun kembali itu luar biasa.
Malas adalah kuburan bagi orang yang hidup (Yunan Nasution)
Kalau mau bercita-cita maka harus bisa menahan segala penderitaan yang ada.
Orang yang bisa berkembang jikalau dia bisa mengatasi kesukaran-kesukaran kerana itu harus bertekun dengan tekad maju terus, maskipun mendapat pukulan-pukulan dan rintangan. Makin besar kesulitan makin besar kemuliaan. Mati karena melaksanakan cita-cita adalah mulia, penderitaan dan kesusahan hidup adalah pengalaman berharga yang membuat seorang berjiwa besar. Tidak ada jalan yang senang menuju jalan keberuntungan hidup.
Kesusahan adalah jalan yang pertama menuju kebenaran, kesengsaraan adalah guru yang baik, tetapi kesusahan adalah guru yang paling baik, harta benda melemahkan jiwa, tetapi kesusahan melatih untuk menguatkan jiwa. Kemakmuran dan kesenangan itu bukanlah ia dacin penimbang yang adil, teteapu kesusahan yang dapat mengukur dan menimbang siapa sahabat yang sejati.
Kesusahan itu datangnya tidak diundang, akan tetapi dia tidak akan pergi kalau tidak diusir.
Dari kesusahan dapat pengalaman, dari kesalahan dapat kesempurnaan, dari kekhilafan dapat kesadaran.
Jadikanlah apa yang terjadi sebagai contoh bagi yang akan terjadi, sebab segala sesuatu banyak mengundang persamaan.
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya.” (HR Tirmidzi)
“Sesungguhnya orang yang paling saya kasihi dan yang paling dekat padaku di hari kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya.” (HR. Tirmidzi)
“Sesungguhnya sebaik-baik kalian ialah yang terbaik akhlaknya.” (HR Muslim)
“Bertaqwalah kepada Allah dimana jua engkau berada dan balaslah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya kebaikan itu akan menutupi keburukan dan bergaullah sesama manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Tirmidzi)
Nabi pernah ditanya perihal orang yang paling banyak masuk syurga. Baginda menjawab : “Taqwa kepada Allah dan Akhlak yang Baik.” (HR Tirmidzi)
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) mempunyai akhlak yang agung” (Al qalam : 4).
Anas bin Malik ra. mengatakan : "Selama sepuluh tahun saya melayani rasulullah, belum pernah saya ditegur : mengapa engkau berbuat ini ? atau mengapa engkau tidak mengerjakan itu ?” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Yang paling memberatkan mizan (timbangan) pada hari kiamat adalah akhlak yang baik.” (HR. Ahmad)
Rasulullah pernah berkata “Aku diutus oleh Allah ialah untuk menyempurnakan akhlak.” (HR.Ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar